Selasa, 20 April 2010

Bos Bang Kerak Sangat Perhatian

Untuk cerita perdana, Bang Kerak mau menceritakan tentang suasana kerja di kantor..

Ok kita mulai,

jadi begini ceritanya...

nah begitu ceritanya.. hebat bukan??

selanjutnya cerita kedua, masih tentang suasana dikantor..

Pada suatu siang yang panas Bang Kerak sedang fokus bekerja, karena meja Bang Kerak saat itu sedang penuh dan berantakan jadi Banker menumpang bekerja di meja Teh Kiki.. Ketika sedang melipat2 surat dan amplop untuk dikirim (bukan, Banker tidak bekerja di kantor pos.. juga bukan di kelurahan! nyaelah, cerewet bgt seh! tabok juga neh!) iwan, pria kecil nan lucu tapi pintar dan lincah lewat dibelakang meja Banker..



Secara alamiah Bang Kerak pun mendorong pala Banker ke belakang, ke arah iwan, pria kecil nan lucu tapi pintar dan lincah dengan maksud mendorongnya agar iwan, pria kecil nan lucu tapi pintar dan lincah kehilangan keseimbangnnya...

Tidak mau kalah, iwan, pria kecil nan lucu tapi pintar dan lincah pun memegang kepala Banker dan mendorongnya sekuat tenaga, Bang Kerak pun jadi mendorong sekuat tenaga dan terjadilah pertarungan saling dorong yang maha dahsyat!!

Namun kesenangan itu tidak bertahan lama, karena tiba-tiba tanpa adanya peringatan dan tanda-tanda alam, Bu Bos Sang Kepala Bagian lewat didepan kami..

Dialog yang terjadi selanjutnya sebagai berikut..

Bu Bos Sang Kepala Bagian: "Kenapa Mas? kepalanya pusing?"

(Beliau sepertinya berpikir iwan, pria kecil nan lucu tapi pintar dan lincah sedang memijat kepala Bang Kerak yang pusing)

Bang Kerak dan iwan, pria kecil nan lucu tapi pintar dan lincah: (SHOCK lalu terdiam salting)

Bang Kerak: "Iya Bu"

(berpikir bahwa dengan mengatakan iya maka Beliau tidak tahu bahwa sebenarnya kita sedang bercanda lalu melenggang pergi tak perduli *sungguh sebuah pemikiran yang sangat naif.. sangat NAIF)

Bu Bos Sang Kepala Bagian: "Saya kalo anak saya pusing biasanya saya giniin"

(Menghampiri Bang Kerak)

Bu Bos Sang Kepala Bagian: "Ini agak sakit ya mas"

Bang Kerak : (Heeh??)

(Kemudian Beliau memelintir kuping kiri Banker... Lanjut ke kuping kanan)

Bu Bos Sang Kepala Bagian: "Gimana Mas? Udah ilang pusingnya"

Bang Kerak: (Sambil meringis menahan sakit) "Udah Bu, Makasih"

(Dalam hati Banker membatin, kalaupun benar Banker pusing, maka pusingnya pasti ilang karena sakitnya pindah ke kuping)

Lalu Bu Bos Sang Kepala Bagian pun melenggang pergi dengan senyum puas..

sementara iwan, pria kecil nan lucu tapi pintar dan lincah serta seluruh isi kantor tertawa dalam diam.. Suasana bahagia pun menyelimuti kantor sampai sore menjelang..

THE END

11 komentar:

Anonim mengatakan...

hahaha..suka gambarnya,,,mirip banget,,,

Anonim mengatakan...

hahaha... dasar Banker GILA!
ngakak gw bacanya!
betewe sakit gak tuh diplintir ma bu bos?! hahaha...

*can't stop laugh out loud

BangKerak mengatakan...

Panas ka kuping gw seharian.. haha

Masguh mengatakan...

wakakakkk...
Makin jelek aja dong bang..

:hammer

Anonim mengatakan...

cerita yang inspiratif..
pertanda baik atau buruk ya?
hehe..

sedj

Anonim mengatakan...

aku suka sekali dengan kelakuan sang Banker yang bodoh -dari dulu- dan iwan, pria kecil nan lucu tapi pintar dan lincah ini...
huakakakak...

-__- mckoy nan menawan

BangKerak mengatakan...

^__^

indahwd mengatakan...

LOL LOL LOL LOL LOL LOL LOL LOL

Nina mengatakan...

=))

Bangker..bos mu lucu banget seeh..wkwkwkwk..

ayoo..nulis lagiiiiiiiiii..

miftah mengatakan...

wahhh,.. ketawa aku tho, dulu waktu tahu juga ketawa, skarang baca di blognya juga,,...
btw kangenn nih sama kalian,..kapan kesini...

BangKerak mengatakan...

wah kalo semuanya kesana ya nunggu pipit nikah hehe..
mas mif aja yang main ke sini..